Tampilkan postingan dengan label Kiamat Suku Maya 2012. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kiamat Suku Maya 2012. Tampilkan semua postingan

Kiamat Telah Lewat, Bagaimana Tafsir Ilmiahnya?

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi Asteroid Dekati Bumi

Astronesia-Sangkakala akhir zaman urung bertiup pada Jumat pekan lalu, 21 Desember 2012. Pun Planet Nibiru tak kunjung datang menghantam. Bumi masih berputar 24 jam dalam satu hari, mengangkut 7 miliar manusia yang ada di atasnya. Kiamat Maya, yang ramai dibicarakan bakal jatuh pada 21 Desember 2012, ternyata lewat begitu saja.

Majalah Tempo edisi Senin, 24 Desember 2012, mengulas heboh kiamat dengan segala tafsir ilmiah. Kalender Maya kuno sebenarnya tak melihat akhir penanggalan yang jatuh pada Jumat pekan lalu sebagai akhir dunia. Suku yang mendiami Semenanjung Yucatan di Amerika Tengah ini merancang takwim yang memiliki permulaan dan kelak akan berakhir. Penutupan sebuah periode perhitungan ditandai dengan upacara sambil merayakan kalender baru.

“Akhir kalender sekaligus awal perhitungan siklus berikutnya," ujar peneliti astronomi dan astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Emanuel Sungging Mumpuni, kepada Tempo, Rabu pekan lalu. Entah siapa yang memulai, akhir penanggalan suku Maya itu disebarkan sebagai datangnya kiamat.

Dalam ranah ilmiah, konsep kiamat jelas ada. Dalam ilmu astronomi, kiamat berarti hancurnya alam raya, tata surya, atau bumi. Lain lagi dengan ilmu biologi. Kiamat diartikan bermula dari kehancuran habitat disusul kepunahan spesies.

Kehancuran terdekat berasal dari ancaman tabrakan benda langit dengan bumi. Di ruang antarbintang, bumi melewati jalan yang berbatu. Ukuran batuan ini beragam, mulai 100 meter hingga 100 kilometer. Jika benda ini menabrak bumi, dipastikan akan merusak ekosistem.

Kepunahan dinosaurus 65 juta tahun lalu diduga disebabkan oleh jatuhnya asteroid di Amerika Tengah. Lubang selebar 180 kilometer terbentuk. Bumi menjadi gelap selama beberapa tahun, mematikan tumbuhan yang menjadi sumber makanan berbagai spesies. Pakar matematika dari University of California Riverside memperkirakan setengah genus makhluk hidup yang menghuni bumi musnah beberapa tahun setelah kejadian itu.

"Tabrakan asteroid selalu mengancam bumi," kata Emanuel. Ancaman terdekat berasal dari asteroid lonjong 4.179 Toutatis berukuran 4,5 kilometer. Pertengahan Desember ini, Toutatis mendekat hingga 18 kali jarak bumi dan bulan. Persinggahan berikutnya akan terjadi pada akhir 2016 dan akan lebih dekat lagi pada 2069. Hingga kini, peneliti masih menghitung kemungkinan asteroid ini menabrak bumi.

Sumber: Tempo.co

Kiamat 21 Desember 2012 Ternyata Tak Terbukti

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Menurut kalender suku Maya, Jumat, 21/12/2012 merupakan tanggal berakhirnya siklus kalender, yang menandakan pergantian dari baktuns ke 13, menuju baktuns ke 14. Rumor seputar kiamat yang terjadi di 2012 pun, akhirnya bisa disaksikan bersama pada hari Jumat kemarin, yakni tak ada satupun tanda-tanda yang "membahayakan".

Dilansir Nbcnews, Sabtu (22/12/2012), sejauh ini, tidak ada badai Matahari yang "menggoreng" Bumi, tak ada gunung-gunung yang jatuh ke laut. Matahari terbit di monumen Maya kuno di Meksiko, di mana ribuan orang di sana berkumpul untuk menyongsong era baru.

Lalu apa yang terjadi kemudian? John Henderson, antropolog di Cornell University mengatakan dirinya tidak berpikir bahwa akan ada ancaman yang menghabisi nyawa manusia di Bumi. "Saya tidak berpikir akan ada kawanan jaguar atau macan yang turun dari langit," celoteh John.

Arkeolog dan astronom telah sepenuhnya menolak segala sesuatu tentang mitos kiamat 2012. Bahkan, suku Maya sendiri tidak pernah berharap dunia berakhir ketika kalender Hitungan Panjang bergulir lebih dari siklus 144.000 hari di 2012.

Medan magnetik Bumi tidak akan rusak. Tidak ada ancaman benda luar angkasa atau planet asing yang akan menabrak Bumi.

NBCnews melaporkan, tidak semuanya tentang 21/12/2012 adalah malapetaka dan kesuraman. Pada hari ini, turis dan para wisatawan berbondong-bondong menuju reruntuhan Maya Chichen Itza.

Mereka menyambut fajar di hari Jumat dan memulai zaman baru dengan ritual lama dan baru. "Ada ledakan kesadaran melalui ini. Kami menjadi milyarder energi. Membuka untuk menerima lebih banyak cahaya dan banyak kebahagiaan," ungkap musisi asal California bernama Shambala Songstar.

Minu Nair, seorang turis berusia 27 tahun dari India, bercanda tentang hubungan kiamat setelah mendaki ke puncak piramida Maya di Coba, yang membutuhkan satu jam perjalanan dari Chichen Itza. "Setidaknya kami bisa mengatakan bahwa kami melihat akhir dari dunia," tuturnya sembari tertawa.

Namun, tidak semua menunjukkan keceriaan atau kegembiraan. "Kami harus berhati-hati terhadap psikosis (kelainan jiwa) massa," ujar peramal Meksiko yang terkenal, Antonio Vazquez Alba. Menurut Associated Press, Vazquez memperingatkan para pengikutnya untuk menjauh dari pertemuan massa pada Jumat.

Ini perlu diperhatikan untuk menghindari kekhawatiran tentang penyerbuan atau bahkan bunuh diri massal seperti yang pernah mereka lihat sebelumnya.

Sumber: Okezone.com

NASA Kebanjiran Email Pertanyaan Seputar Isu Kiamat 2012

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Hari Jumat (21/12/2012), merupakan tanggal yang menjadi bahan pembicaraan seluruh warga dunia mengenai rumor kiamat yang konon terjadi di 2012. Menanggapi berbagai pertanyaan tentang isu tersebut, National Aeronautics and Space Administration (NASA) kebanjiran email.

Dilansir LAtimes, Jumat (21/12/2012), badan antariksa asal Amerika Serikat ini mendapatkan banyak panggilan telefon dan email dari orang yangbertanya tentang desas-desus kiamat dunia. Mitos ini terkait langsung dengan berakhirnya siklus kalender suku Maya.

Dalam era informasi ini, internet dan media sosial berperan besar sebagai jembatan penghubung antara publik dengan NASA. Berbagai pertanyaan dan kekhawatiran terungkap di antara ratusan orang di seluruh dunia kepada badan penerbangan luar angkasa asal negeri Paman Sam tersebut.

Dwayne Brown, juru bicara NASA mengatakan, pihaknya mendapatkan sekira 90 kali panggilan atau email per minggu. Panggilan ini berisi pertanyaan seputar kebenaran kiamat yang terjadi di 2012.

Dalam beberapa pekan belakangan ini, ia mengatakan, sekira 200 hingg 300 orang menghubungi NASA per hari tentang isu berakhirnya dunia. "Siapa lembaga pertama yang akan Anda telefon? Anda pergi untuk menghubungi NASA," ungkap Brown.

Pertanyaan tersebut seputar mitos mulai dari planet "nakal", yang dikenal dengan nama Nibiru atau planet X. "Selain itu, apakah matahari akan meledak atau apakah dunia akan menjadi gelap gulita?," tambahnya.

Brown mengungkap, sebagian dari para penanya ini cemas dengan isu tersebut. Bahkan, katanya, mereka ingin melukai diri mereka sendiri.  Sehingga, NASA akan mengerahkan segala kekuatan yang dimilikinya untuk meluruskan dan menjelaskan fakta yang benar.

Upaya yang dilakukan NASA, seperti melakukan wawancara dengan ilmuwan yang di-posting secara online. Brown juga mengatakan, halaman Web NASA telah menarik lebih dari 4,6 juta pengunjung.

Lebih lanjut ia mengatakan, NASA telah meluncurkan video "Why the World Didn't End Yesterday". Video yang diunggah ke YouTube pekan lalu ini diharapkan dapat membantu NASA untuk menyebarkan pesan yang sebenarnya. 

Sumber: Okezone.com

Hebohkan Dunia, Peneliti Mulai Ungkap Misteri Suku Maya

http://astronesia.blogspot.com/
Kuil Suku Maya

Astronesia-Hari ini, Jumat 21 Desember 2012, merupakan tanggal berakhirnya dunia yang selama ini hangat menjadi perbincangan masyarakat dunia. Adalah suku Maya melalui kalendernya yang menyebabkan dunia geger. Menanggapi itu, tim peneliti asal Swiss melakukan penelitian tentang suku Maya. Penelitian mengungkap sebuah pencerahan baru pada perubahan drastis di peradaban Maya kuno.

Dilansir Swissinfo, Jumat (21/12/2012, peneliti juga mengungkapkan bahwa kiamat dunia tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Para ahli ini juga menjelaskan bahwa kalender masehi saat ini tidak ada kaitannya atau tidak selaras dengan suku Maya.

Beberapa tahun lalu, Sebastian Breitenbach, peneliti di Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, memberikan stalagmit (susunan batu kapur berbentuk kerucut) dari gua di wilayah Belize. Area ini merupakan bagian dari kerajaan Maya kuno.

Ahli sejarah masa lampau atau paleoklimatolog ini menemukan isotop yang stabil, seperti uranium, yang menandakan curah hujan dan perubahan lingkungan lainnya di ribuan tahun lalu. Bersama dengan tim internasional, Breitenbach menganalisis stalagmit serta terkejut oleh akurasi yang ia temukan.

"Akurasi adalah sekira lima sampai sepuluh kali lebih baik daripada apa yang tersedia dari wilayah ini, di Belize," ujar Breitenbach. Ia mengatakan, di Yucatan, tim peneliti memiliki beberapa catatan stalagmit, namun apapun yang terjadi di wilayah tersebut, bahkan data iklim yang belum ter-publish yang mereka tahu, memiliki kesalahan yang jauh lebih besar.

Suku Maya Modern
Meskipun sudah umum untuk merujuk pada kemunduran kota Maya sebagai "runtuhnya" peradaban mereka, para peneliti menunjukkan bahwa masyarakat mereka tidaklah hilang. Namun, mereka hanya berubah dan tersebar.

"Kami tidak bisa berbicara tentang kepunahan Maya ketika masih ada lebih dari lima juta dari mereka berbicara bahasa mereka. Mereka juga melestarikan pandangan dunia mereka," tutur Eric Velasquez dari National Autonomous University of Mexico.

Ia mengatakan, suku Maya telah mengambil budaya mereka ke tempat lain dan kini tinggal di luar wilayah atau teritorial mereka, bahkan di kota besar. "Mereka merupakan orang-orang modern yang hidup di dunia kita, mereka mewarisi tradisi leluhur," imbuhnya.

Breitenbach mengatakan, ada juga keturunanan suku Maya yang hidup di Amerika Tengah. Ini membuatnya jelas bahwa mereka tidak menghilang begitu saja.

"Suku Maya masih berada di sekitar sana. Ini tidak terlihat bahwa mereka runtuh dan semua orang (suku Maya) mati. Pandangan bencana (kiamat 2012) dalam hal ini, berarti (rumor) tersebut tidak akurat," terangnya.

Bagaimanapun, menurutnya, rincian tentang suku Maya modern masih belum diketahui. Akan tetapi, menjadi sebuah hal yang menarik melihat banyak orang di kota-kota bermigrasi ke dalam hutan dan desa yang kecil. "Itu adalah sesuatu yang benar-benar menarik," pungkasnya.

Sumber: Okezone.com

21 Desember 2012 Bumi Akan Baik-Baik Saja

http://astronesia.blogspot.com/
Bumi Yang indah

Astronesia-Fenomena 21 Desember 2012 yang diisukan bakal terjadi sesuatu yang membahayakan bumi sepertinya tidak akan terbukti. Sejauh ini hasil penelitian ahli astronomi dari Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tidak ada sesuatu yang aneh dengan sistem tata surya.  

"Jika memang ada Planet Nibiru yang mendekati bumi pada 21 Desember 2012, mungkin sekarang sudah jelas terlihat," terang Peneliti Bosscha Evan Irawan Akbar, di Bosscha, Bandung, Kamis (20/12).

Dikatakannya saat ini bumi dalam keadaan baik. Yang sedang terjadi adalah siklus tahunan matahari dimana pada 21 Desember 2012, matahari berada di titik paling selatan bumi atau Winter Solstice. Tidak ada dampak buruk dari siklus ini, hanya saja di wilayah belahan bumi bagian utara seperti Canada dan Amerika kondisinya sedang musim dingin. Dan di wilayah Khatulistiwa terjadi angin muson dan Elnino. 

Hasil pemotretan matahari pada 30 Oktober 2012 sempat terekam aktifitas badai matahari. Namun tidak berdampak signifikan ke bumi mengingat medan magnet bumi lebih kuat dari matahari. Paling dampak yang terasa adalah gangguan komunikasi dari peralatan elektronik. Bagi masyarakat di wilayah kutub akan bisa menyaksikan fenomena aurora seperti pelangi.

"Kesimpulannya pada 21 Desember 2012 kondisi alam semesta termasuk Planet Bumi dari aspek pengamatan astronomi tidak menunjukan tanda-tanda yang diluar kebiasaan. Semua masih normal," terangnya. 

Sumber: Okezone.com

Mengenal Lebih Dekat Kalender Suku Maya

http://astronesia.blogspot.com/
Kalender Suku Maya

Astronesia-Prediksi menyebutkan bahwa Jumat, 21/12/2012, akan muncul beberapa peristiwa bencana atau transformatif yang terkait dengan kalender suku Maya. Tanggal tersebut merupakan siklus berakhirnya hitungan panjang Maya yang dikenal dengan b'ak'tun

Dilansir Examiner, Kamis (20/12/2012), nomor b'ak'tun akan meningkat dari 12 ke 13. Suku Maya memiliki kalender lainnya seperti Tzolk'in, yang mengombinasikan 20 hari dengan 13 nomor siklus trecena. Kalender ini menghasilkan 260 hari yang unik.

Penamaan 20 hari tersebut lebih kurang mirip dengan kalender masehi 7 hari dalam sepekan. Siklus 73 Tzolk'in menyusun Calender Round atau kalender bulat. Asal usul Tzolk'in belum diketahui, namun kabarnya kalender tersebut berasal dari nomor 13 dan 20, di mana kedua nomor itu dianggap "nomor penting" bagi suku Maya.

Teori lainnya menyebut 260 hari merupakan lamanya waktu kehamilan seorang wanita. Selain itu, 260 hari juga terkait dengan lamanya waktu panen tumbuhan di Yucatan, di mana 260 hari merupakan jarak waktu mulai dari menanam hingga memanen tanaman tersebut.

Tidak hanya itu, terdapat kalender Haab', yang terdiri dari 18 bulan. Masing-masing bulan memiliki jumlah 20 hari. Haab' merupakan kalender Matahari yang setara dengan 365 hari kalender surya Mesir kuno. Siklus 52 Haab' membentuk kalender bundar.

Kalender Hitungan Panjang suku Maya digunakan untuk penanggalan periode lebih panjang dari 18.980 hari (52 tahun). Dalam Hitungan Panjang, penanggalan dihitung dari tanggal mistis 4 Ahawm 8 Kumk'u.

Menggunakan kalender Gregorian proleptic, yang dibentuk dengan memperpanjang kalender Gregorian, mundur ke tanggal sebelum pengenalan resminya di 1582, yakni tanggal ini terjadi di 11 Agustus, 3114 sebelum masehi.

Unit terkecil adalah K'in, atau satu hari. 20 K'in memebntuk winal atau uinal, yang setara dengan bulan-bulan dalam kalender Haab'. 18 winal atau uinal membentu tun, yang setara dengan 360 hari.

K'atun merupakan unit berikutnya, yang sama dengan 20 tun atau 7.200 hari. Unit berikutnya ialah b'ak'tun, yang setara dengan 20 K'atun atau 144.000 hari.

Sumber: Okezone.com

Kiamat Maya, Puncak Gunung Diserbu Pengunjung

http://astronesia.blogspot.com/
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi bunker perlindungan kiamat, di Utah, AS.

Astronesia-Pic de Bugarach merupakan gunung di Prancis. Orang yang bercaya dengan kiamat maya 2012 percaya puncak gunung tadi menjadi satu dari sedikit tempat di mana orang bisa bertahan hidup dari bencana 21 Desember 2012. Berdasarkan legenda New Age, puncak bukit itu akan terbuka pada akhir dunia. Alien muncul menyelamatkan manusia di dekatnya.

Namun, Wali Kota Bugarach Jean-Pierre Delord adalah orang yang tak percaya terhadap kiamat 2012. Dia tak berpikir untuk mencoba menyelamatkan diri. Dia justru mengumumkan polisi akan memblokir orang yang mencoba mencapai puncak gunung itu. "Aku banding ke dunia, tidak datang ke Bugarach."

Tempat bersembunyi lainnya adalah Gunung Rtanj di Serbia. Puncak berbentuk piramida itu dilaporkan mengandung anomali magnetik. Tempat ini telah diserbu pendatang. Darko Jovic, Manajer Hotel Balasevic yang berada di dekatnya, mengakui hotelnya kewalahan akibat membludaknya pengunjung hotel.

"Kamar kami telah dipesan. Orang-orang bahkan menelepon dari Amerika Serikat dan kami harus mengatakan 'Tidak'.  Aku bahkan tidak bisa mendapatkan ruang untuk ibu saya sendiri dan adik," kata Darko.

Mitos kiamat 21 Desember 2012 menyebut bumi akan hancur akibat benturan dengan Planet Nibiru atau komet atau melambungnya flare raksasa atau pergeseran kutub. Survei terakhir menujukkan 12 orang Amerika khawatir dengan kiamat itu. Walaupun NASA sudah membantah terjadinya kiamat tadi. Dr David Morrison, seorang astrobiologis di badan antariksa, mengatakan para ilmuwan akan melihat Nibiru atau komet sekarang walaupun berada di balik matahari.

Sumber: Tempo.co

Big Bounce, Tak Ada Kiamat, Cuma Reinkarnasi

Simulasi menunjukkan, semesta berkembang seperti otak raksasa. Ada hukum dasar yang mengendalikannya.

Astronesia-Bila Buddhisme mengenal reinkarnasi, demikian pula astronomi dan kosmologi. Salah satu teori dalam kosmologi adalah Big Bounce yang menguraikan bahwa tak ada kiamat semesta atau akhir masa. Yang ada hanya reinkarnasi. Big Bounce juga kadang ditandingkan dengan Big Bang sebagai teori penciptaan semesta.

Big Bounce terkait dengan teori Big Bang atau kelahiran semesta 13,7 miliar tahun yang lalu serta teori Big Crunch yang menguraikan bahwa suatu saat semesta akan berhenti mengembang dan terus menyusut hingga menjadi satu kesatuan.

Menurut teori Big Bounce, Big Bang dan Big Crunch adalah suatu proses kehidupan semesta yang berupa siklus. Semesta tercipta lewat Big Bang, mengembang, menyusut, mati dalam bentuk Big Crunch hingga akhirnya terlahir kembali lewat Big Bang. Big Crunch akan selalu diikuti Big Bang.

Kebenaran Big Bounce sangat tergantung dari ada tidaknya Big Crunch. Sementara Big Crunch sendiri mensyaratkan adanya nilai densitas yang lebih tinggi dari nilai tertentu, atau disebut densitas kritis. Tanpanya, Big Crunch takkan terjadi.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan adanya materi gelap yang membuat semesta terus mengembang. Gaya karena adanya materi gelap mengalahkan gaya gravitasi yang diprediksi membuat semua obyek semesta tertarik dalam Big Crunch.

Dengan demikian, masih sulit untuk memercayai akan adanya Big Bounce, semesta yang mengalami reinkarnasi. Big Bounce hanyalah salah satu teori yang menguraikan nasib semesta, masih ada teori lain, yaitu Big Crunch serta Big Rip.

Akankah manusia mampu membuktikan akan ada atau tidaknya Big Bounce. Satu-satunya cara adalah mengalaminya. Lima miliar tahun mendatang, Matahari akan menjadi bintang raksasa merah, membuat kehidupan di Bumi musnah. Manusia tak akan mengalami Big Bounce kecuali bisa survive dari kiamat Bumi dan hidup hingga triliunan tahun mendatang. 

Sumber: Kompas.com

Big Crunch, Saat "Kiamat" Semesta Sangat Mampat

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Semesta diyakini bermula dari sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Bagaimana dengan akhir semesta? Apakah ilmu pengetahuan memang mengenal yang disebut kiamat?

Ada satu teori yang dikembangkan untuk menguraikan nasib semesta. Salah satunya disebut Big Crunch. Menurut teori itu, semesta akan berakhir menjadi kesatuan yang sangat mampat. Situasi tersebut mungkin bisa disebut kiamat.

Berdasarkan teori Big Crunch, semesta akan mengembang sebagai konsekuensi dari Big Bang. Namun, pengembangan tak akan terus-menerus terjadi. Pada suatu titik, semesta akan berhenti mengembang dan menyusut. Semua akan ditarik hingga hanya tersisa lubang hitam terbesar.

Untuk bisa membenarkan teori ini, beberapa ciri semesta perlu diterangkan. Salah satunya soal densitas semesta. Harus ada yang disebut densitas kritis untuk menerangkan bahwa semesta bisa mampat lagi setelah mengembang.

Semula, ilmuwan mengatakan, Big Crunch mungkin terjadi. Ilustrasinya, seperti bola yang dilempar ke atas dan pada suatu titik akan berhenti dan jatuh. Begitu pula semesta, gaya gravitasi akan menang dan menarik semua obyek pada akhirnya.

Hingga saat ini ilmuwan menemukan bahwa semesta terus-menerus mengembang. Ada energi gelap yang membuat semesta mengembang dan obyeknya menjauh. Teori Big Crunch mulai goyah. Kemungkinan semesta takkan mati kecil.

Ilmuwan kini masih terus mencari tahu dan memperkirakan nasib semesta pada akhirnya. Sains belum menemukan jawaban yang pasti. Big Crunch hanyalah salah satu teori. Masih ada teori lain, seperti Big Rip dan Big Bounce.

Jika semesta memang akan mati, maka berdasarkan prediksi, waktunya masih sekitar 100 triliun tahun ke depan. Saat itu, bintang terakhir akan padam. Kelahiran bintang baru tak dimungkinkan. Semesta menjadi sangat gelap dan dingin. 

Sumber: Kompas.com

Dua "Kengerian" yang Konon Terjadi di Kiamat 2012

http://astronesia.blogspot.com/
Solar Flare

Astronesia-Rumor mengenai kiamat suku Maya yang terjadi di 21/12/2012 terus bergulir. Sebagian kalangan mengatakan bahwa isu ini hanyalah isapan jempol belaka, namun sebagian lainnya mencoba mengaitkan peristiwa ini dengan ilmu pengetahuan.

Dilansir Ibtimes, Rabu (19/12/2012), NASA meyakini bahwa akhir dari dunia yang terjadi di 2012 serta kalkulasi kalender suku Maya adalah salah. Mayoritas percaya bahwa tanggal tersebut hanya menandakan siklus waktu yang baru.

Skenario kemudian berlanjut dengan penjelasan ilmiah, yang dikait-kaitkan akan menimbulkan ketidakseimbangan yang kabarnya akan terjadi di akhir Desember 2012 ini. Ketakutan mengenai munculnya kiamat 2012 ini, menyebut dua persitiwa alam seperti badai Matahari raksasa dan kesejajaran planet-planet.

Fenomena badai Matahari atau Corona Mass Injections (CME), disebut-sebut akan terjadi yang menimbulkan gangguan terhadap kehidupan di planet, termasuk Bumi. Konon, letupan atau jilatan api raksasa ini akan melepaskan sejumlah awan elektron, ion dan atom melalui corona Matahari ke luar angkasa.

CME ini akan menyebarkan angin surya dan medan magnetik ke seluruh penjuru di luar angkasa. Sehingga, bila intensitas CME yang besar ini akan menerpa Bumi, maka akan menyebabkan badai geomagnetik yang melumpuhkan tenaga listrik untuk periode waktu yang lama.

Selain itu, berdasarkan pengamatan radio teleskop Murchison Widefield Array di Australia, menemukan bahwa CME ini bisa berpotensi merusak satelit komunikasi, tenaga listrik serta sistem navigasi GPS. Sementara untuk kesejajaran planet-planet di sistem Tata Surya, maka kabarya akan membuat Bumi menjadi sepenuhnya gelap gulita.

Dalam astronomi, ada istilah syzygy yang merupakan konfigurasi garis lurus pada tiga planet di sistem gravitasi. Oleh karena ketiga planet ini berada dalam posisi yang sejajar, maka akan ada daya tarik menarik gravitasi yang kuat, sehingga memengaruhi kestabilan planet.

Dengan demikian, konon, akan ada saling tubruk antara benda luar angkasa, yang juga berpotensi menimbulkan tabrakan antar planet di luar angkasa. Selain itu, dampak lain yang bisa dialami planet seperti gempa bumi, letusan gunung api serta perubahan kutub dan sumbu planet.

Sumber: Okezone.com

Satu Lagi Tempat Teraman Hadapi Kiamat 2012?

http://astronesia.blogspot.com/
Kuil Suku Maya

Astronesia-Rumor kiamat 21/12/2012 terus menyeruak ke seluruh dunia. Banyak yang menyebut gunung di Prancis dan Serbia sebagai tempat aman untuk melindungi diri dari kiamat suku Maya tersebut. Kini, satu lagi tempat terungkap sebagai tempat yang harus dikunjungi bila kiamat 21 Desember 2012 benar-benar terjadi.

Dilansir Ibtimes, Rabu (19/12/2012), beberapa orang gelisah karena prediksi "end of the world" atau akhir dari dunia. Rumor pun menyebar seputar tempat teraman di Bumi untuk menghadapi isu kiamat tersebut.

Beberapa orang percaya bahwa apa yang terjadi di 21/12/2012, tidak hanya tentang adanya destruksi atau kehancuran, tetapi juga manusia akan memasuki era baru, baik fisik maupun mental.

Kabarnya, tiga hari sebelum hari H, banyak orang panik dan memesan kamar di hotel agar mereka merasa aman. Ada segelintir orang yang masih penasaran dengan kebenaran kalender suku Maya 2012 dan apakah dunia menemui akhir riwayatnya di 21 Desember 2012.

Topik ini menjadi perdebatan panas di bidang ilmu pengetahuan dan melahirkan konflik, di mana ada sebagian orang yang mendukung serta menolak rumor kiamat 2012 tersebut. Beberapa yang tidak percaya, meyakini bahwa tidak akan terjadi apapun di 21/12/2012 dan menyebut rumor ini hanyalah hoax internet.

Sementara itu, ahli suku Maya, National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan pemerintah Amerika Serikat telah membantah prediksi kiamat tersebut. Selama simpsosium Yucatan, Meksiko dan tiga ahli suku Maya yang digelar baru-baru ini, mereka bersama menepis rumor kiamat 2012.

Beberapa tempat akan menggelar pesta atau perayaan 2012. Ini bahkan dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan dari kepanikan orang tentang isu kiamat yang terjadi di tahun ini.

Meksiko, merupakan situs reruntuhan peradaban Maya yang mengundang banyak orang untuk mempelajari lebih lanjut tentang bangsa Maya. Para pejabat di Meksiko, telah menetapkan event "beginning of a new era" atau "permulaan era baru".

Sumber: Okezone.com

5 Kegilaan Demi Selamat dari Kiamat 2012

http://dailytorn.blogspot.com/
Nubuat dunia berakhir pada 21 Desember 2012 sudah dibantah banyak pihak. Seperti NASA, ulama Islam, dan ilmuwan. Bahkan sesepuh suku Maya juga menampik isu itu.

Namun masih banyak orang yang yakin akan prediksi itu. Bukan hanya percaya, mereka juga menyiapkan diri agar selamat dari kiamat, dengan cara yang tak masuk akal.

1. Membangun Bahtera Nuh
Lu Zhenghai, seorang warga Cina menghabiskan uang tabungannya sebanyak US$ 160 ribu atau setara Rp 1,5 miliar untuk membangun Bahtera Nuh. Kapal sepanjang 19 meter dan seberat 72.572 kilogram itu berguna untuk melindungi Zhenghai dan keluarganya dari banjir bandang.

"Kapal ini dibangun dari kayu dan baja," tulis The Week, Senin, 17 Desember 2012. "Belum jelas apakah Zhenghai bakal mengangkut hewan-hewan ke perahu itu."

2. Menjadikan bus sekolah sebagai perlindungan dari radiasi
Bruce Beach adalah mantan guru sekolah menengah atas di Ontario, Kanada. Berusia 78 tahun, Beach tidak asing dengan tempat persembunyian. Sebab di era 60-an, ia telah membangun satu tempat penampungan guna berlindung dari krisis rudal Kuba.

Pada 1980, Beach sudah selesai membangun labirin yang dinamakan Ark Two. berada di bawah tanah, tempat persembunyian ini terdiri dari 42 bus sekolah. Bahkan tiap ruang dilengkapi dengan dapur, kamar mandi, serta kasur terpisah bagi anak-anak dan orang dewasa.

"Kamar Ark Two saya sewakan bagi mereka yang membutuhkannya," kata Beach ke Canadian Press.

3. Merancang bola raksasa
Tidak mau kalah dengan rekan senegaranya, Yang Zangfu, asal Cina, merancang bola raksasa. Dengan berat 3 ton atau sekitar 2.721 kilogram, bola kuning itu berdiameter 13 meter dan memiliki sebuah lubang.Disebut Atlantis, bola ini dianggap dapat melindung Yang dari gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, dan krisis nuklir.

4. Beli perkakas keselamatan seharga Rp 3 miliar
Satu warga Australia, Robert Bast, membelanjakan US$ 350 ribu atau Rp 3,3 miliar untuk makanan, air, kompor gas, generator, dan mobil bak terbuka. Semua perkakas itu diangkut Bast ke sebuah bukit setinggi 1.500 meter dari permukaan laut. Dia juga memboyong istri dan ketiga anaknya.

"Saya yakin akan ada bencana alam," kata Bast ke CNN. "Entah itu disebabkan Matahari yang menghancurkan jaringan listrik, epidemi flu yang membunuh jutaan orang, pergeseran kutub bumi, ataupun komet yang menabrak Bumi."

5. Menimbun lebah madu
Kathy Horrison, seorang ibu rmah tangga asal New England. Menghadapi hari akhir, ia memilih menimbun lebah madu. Alasannya, lebah bisa menghasilkan madu, makanan yang mampu menjaga ketahanan tubuh. "Lebah juga dapat menjadi alat barter," kata Harrison.
 
Sumber: Dailytorn.blogspot.com

Mampukah Manusia Lari dari Kiamat?

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Kiamat oleh beberapa kalangan diprediksikan akan terjadi pada Jumat (21/12/2012) nanti. Jika kiamat terjadi saat itu, kemungkinan besar spesies manusia memang akan punah. Namun, jika kiamat terjadi kali lain, mampukah spesies manusia menyelamatkan diri?

Salah satu teori kepunahan massal di Bumi yang dikenal dalam ilmu pengetahuan adalah berubahnya Matahari menjadi bintang raksasa merah karena menua dan kehabisan energi. Peristiwa tersebut akan terjadi sekitar 5 miliar tahun kemudian.

Jika kiamat yang dimaksud adalah apa yang akan terjadi saat Matahari menua, maka kesempatan manusia untuk menyelamatkan diri, menurut dosen kosmologi Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, "Mungkin saja. Ini bukan sesuatu yang sangat mustahil".

Nana mengatakan, "Jika kita berbicara hal ini, maka terkait dengan bagaimana manusia sebagai makhluk berakal mengupayakan diri untuk membuat teknologi. Kita bisa saja mengembangkan pesawat ulang alik untuk terbang ke planet lain atau bulan planet di Tata Surya."

Kemungkinan manusia untuk menyelamatkan diri di masa itu boleh jadi sangat besar. Kini, manusia sudah bisa mengembangkan pesawat ke luar angkasa. Antara tahun 2025-2030, telah ada target untuk mendarat di Mars. Lima miliar tahun mendatang, terbang ke planet lain bisa jadi dianggap mudah.

Tujuan eksodus

Melarikan diri dari kiamat mungkin terdengar futuristik dan sangat mustahil. Namun, tanpa sadar manusia telah mengembangkan teknologi untuk mengupayakannya. Manusia juga sudah punya pengetahuan untuk menetapkan tujuan pelarian.

Salah satu tempat yang bisa dituju adalah Mars, planet "favorit" manusia saat ini. Christopher McKay, peneliti dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan bahwa manusia bisa mengatasi kendala lingkungan Mars dan hidup nyaman selama 4,5 miliar tahun tambahan.

McKay seperti diberitakan Discover Magazine, 28 Februari 2012, mengatakan, manusia bisa memproduksi gas rumah kaca di Mars, menghangatkan iklim Mars hingga air di planet itu mencair dan atmosfernya lebih mendukung.

Jika Mars sudah tak mendukung, manusia bisa pergi ke bulan Jupiter, Europa. Saat Europa tak lagi mendukung, bulan Saturnus, Titan, bisa menjadi tujuan selanjutnya. Setidaknya, manusia bisa tinggal di Tata Surya sebelum bintang raksasa merah berubah menjadi katai coklat.

Selain planet-planet di Tata Surya, manusia juga bisa menuju planet lain di Galaksi Bimasakti. Salah satunya adalah planet di bintang Proxima Centauri. Bintang itu merupakan katai merah yang bisa berumur 4 triliun tahun dan berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.

Saat ini memang belum dikonfirmasi adanya planet yang mendukung kehidupan di sekitar Proxima Centauri. Namun, katai merah adalah bintang yang umum di Bimasakti. Jika Proxima Centauri memang tak menyediakan planet layak huni, masih banyak pilihan lain.

Astronom memprediksikan, semesta akan "mati" 100 triliun tahun kemudian. Saat itu, semesta menjadi sangat gelap dan dingin. Namun, dalam kondisi semesta tersebut, manusia masih mampu mengupayakan kehidupan.

Perkembangan terbaru dalam kosmologi menunjukkan, semesta tidak cuma satu, diperkirakan bisa mencapai 10.500. Manusia bisa menuju semesta lain melewati wormhole, semacam gerbang ke semesta lain.

Nah, ada banyak skenario yang bisa disusun manusia untuk selamat dari bencana besar. Anda percaya manusia bisa mengupayakannya? 

Sumber: Kompas.com

Kiamat Dalam Perspektif Kosmologi

iLustrasi

Astronesia-Isu kiamat yang bermula dari pemahaman akan penanggalan suku Maya merebak dalam beberapa tahun terakhir. Jumat (21/12/2012) dikatakan sebagai hari akhir ketika Bumi akan mengalami kehancuran dan makhluk hidup di dalamnya akan musnah.

Beberapa kalangan yang percaya akan ramalan tersebut menyusun berbagai persiapan. Ada yang membuat bahtera Nuh di China hingga menyiapkan ritual khusus. Sementara kalangan ilmuwan membantah bahwa kiamat akan terjadi Jumat nanti. Kiamat 2012 adalah kesalahan interpretasi.

Satu hal yang masih akan tetap mengusik walaupun kiamat 2012 tak terjadi adalah, apakah memang akan ada hari kiamat. Bagaimana ilmu pengetahuan, khususnya kosmologi, menerangkan satu peristiwa yang paling membuat umat manusia penasaran ini?

Premana W Premadi, peneliti bidang kosmologi dari Jurusan Astronomi, Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, kiamat bisa diterangkan tergantung pada pemahaman manusia akan peristiwa kiamat itu sendiri.

"Jika kiamat dimaknai secara naif sebagai kepunahan makhluk hidup di Bumi, itu bisa terjadi akibat banyak sebab. Misalnya ada asteroid yang menumbuk Bumi seperti yang terjadi 100 juta tahun lalu," kata Nana.

Namun, Nana mengungkapkan bahwa kiamat bisa dimaknai lebih luas, terkait dinamika Matahari, dinamika galaksi maupun semesta dalam skala lebih luas, apakah memang ada proses yang merupakan kebalikan dari Big Bang.

Menurut Nana, kehancuran di Bumi telah diperkirakan secara saintifik oleh para astronom, terkait dengan dinamika dan terus menuanya Matahari. Nantinya, Matahari akan menjelma menjadi bintang raksasa merah.

"Secara saintifik, kiamat bisa terjadi saat Matahari nanti berubah menjadi bintang raksasa merah. Matahari akan memuai sehingga radiusnya bisa mencapai Bumi. Saat itu, makhluk hidup di Bumi akan musnah," terangnya.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi 5 miliar tahun lagi. Meski demikian, "ribut-ribut" itu hanya akan terjadi di Bumi dan Tata Surya. Bagian lain dari galaksi Bimasakti akan tenang-tenang saja dan melanjutkan kehidupannya.

Dalam skala lebih luas, kehancuran mungkin bisa terjadi sekitar 7 miliar tahun lagi. "Saat itu, galaksi Andromeda akan bertabrakan dengan Bimasakti. Tapi, ini juga hanya di Bimasakti. Semesta memiliki ribuan galaksi," ungkap Nana.

Triliunan tahun kemudian, astronom telah memprediksikan bahwa semesta akan sangat tua. "Triliunan tahun kemudian, bintang terakhir akan berhenti bersinar karena kehabisan bahan bakarnya," tutur Nana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/12/2012).

Nana mengungkapkan, semesta akan terus mengembang. Saat itu, laju pertumbuhan bintang hampir mendekati nol, tak ada bintang baru yang lahir. Ketika bintang terakhir mati, Nana mengatakan, "Saat itu mungkin juga bisa dikatakan kiamat, meskipun tidak yang meledak-ledak."

Apa yang akan terjadi setelah bintang terakhir "padam" nanti? Hingga saat ini, masih sulit untuk memperkirakannya, apakah akan ada proses di mana semesta baru tercipta atau akan terjadi semacam "daur ulang" dari semesta saat ini.

"Ada teori yang mengungkapkan bahwa semesta dapat berkembang dan pada suatu titik kolaps lagi," kata Nana. Jika hal ini terjadi, maka semesta yang akan dapat mampat lagi dan bintang-bintang baru dapat tercipta. Semesta yang semula mengalami "kiamat" bisa hidup lagi.

Namun, Nana mengungkapkan bahwa teori tersebut kurang didukung. Sejauh ini, dipercaya bahwa semesta akan terus-menerus mengembang tanpa batas. Pada saatnya nanti, semesta akan menjadi sangat dingin dan gelap. 

Sumber: Kompas.com

Ilmuwan : 5 Kemungkinan Dunia Akan Berakhir Di 21 Desember 2012

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi

Astronesia-Banyak yang menyangkal terjadinya kiamat di 2012. Banyak juga di antara kalangan ilmuwan yang memperdebatkan perihal berakhirnya dunia di tahun ini.

Dilansir Astronesia dari Okezone, Rabu (19/12/2012), banyak pula orang yang ingin tahu tentang kalender suku Maya 2012, yang menyebut-nyebut dunia akan terhenti di Jumat, 21 Desember 2012. NASA telah bertindak untuk memberikan penjelasan bahwa tiada kiamat yang terjadi di 2012.

Ada lima prediksi yang mengungkap kemungkinan Bumi akan mengalami "keguncangan". Ini melalui pendekatan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fenomena alam yang dapat terjadi di bulan ini.

1. Erupsi gunung api, seperti diketahui erupsi gunung api berkontribusi besar terhadap kepunahan massal. Peristiwa ini juga yang menjadi salah satu penyebab punahnya hewan purba di 65 juta tahun lalu. Kabarnya, kuatnya erupsi vulkanik akan mampu menimbulkan tsunami.

2. Serangan teroris bisa terjadi kapanpun, termasuk di tanggal 21/12/2012. Mereka juga kemungkinan menimbulkan ancaman bagi negara-negara mereka yang memiliki perbedaan pendapat. Aksi percekcokan ini juga bisa diwujudkan dalam perang biologis, atau invasi kota yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang tidak sedikit.

3. Adanya tubrukan asteroid, disebut-sebut mampu menghancurkan sebagian atau keseluruhan dari sebuah planet. Asteroid menjadi benda luar angkasa yang paling mungkin dapat menubruk planet, tak terkecuali Bumi. Asteroid bisa dideteksi oleh NASA, namun bila ada asteroid dengan bentuknya yang hampir menyerupai Bumi, maka benda tersebut tidak akan dapat dihentikan.

4. Badai Matahari, merupakan bagian dari aktivitas siklus Matahari. Konon, badai Matahari dengan tingkatan termaksimal akan terjadi di 2012 sampai dengan 2014. Meskipun NASA menegaskan fenomena tersebut tidak akan membahayakan Bumi, namun tidak ada seorangpun yang tahu.

5. Komet yang melesat mampu mencapai kecepatan hampir 100.000 mph dan kecepatan akan semakin berlipat karena efek gravitasi planet. Semakin cepat objek itu meluncur, maka semakin memperburuk permukaan planet yang dihantamnya. Meskipun demikian, menemukan komet di luar sistem Tata Surya adalah sangat sulit, karena benda luar angkasa ini hampir tak terlihat atau gelap. 

Sumber: Okezone.com

Kiamat 2012 Banyak Ancaman Menyergap Bumi

asteroid Toutatis 4179

Astronesia-Penjelasan secara ilmiah serta prediksi kepercayaan suku Maya sendiri, tampaknya akan terus mewarnai dan bertahan hingga penghujung akhir tahun 2012. Rumor ini kemudian dikaitkan dengan berbagai peristiwa alam seperti kemungkinan letusan gunung api di Ekuador serta hantaman asteroid.

Dilansir Ibtimes, Selasa (18/12/2012), terdapat kabar yang menyebutkan erupsi Tungurahua Volcano di Ekuador dan penemuan oleh pesawat luar angkasa China, Chang'e-2 bahwa asteroid Toutatis 4179 berpotensi menjadi asteroid berbahaya bila ia kembali mengulangi melintasi Bumi.

Sekelompok orang yang percaya tentang skenario kiamat ini melihat bahwa erupsi gunung api dan asteroid ini bisa menandakan munculnya prediksi kiamat. Prediksi ini kemudian dikaitkan dengan isu mengenai adanya interaksi antara Bumi dan lubang hitam atau planet misterius bernama Nibiru.

Laporan terakhir mengatakan, gunung api Tungurahua telah meletus sepenuhnya pada 17 Desember 2012. Aktivitas vulkanik ini terjadi pada pukul 2 p.m waktu setempat, yang menghasilkan abu setinggi 6 kilometer.

Erupsi lanjutan terjadi pada pekan kemarin dengan abu yang meningkat di ketinggian 3 mil. Meningkatnya aktivitas gunung api tersebut, sehingga National Geophysics Institute Ekuador menetapkan peringatan orange, yakni tingkat peringatan tertinggi kedua untuk kota-kota yang ada di dekat gunung api tersebut.

Sementara itu, satelit China Chang'e-2, yang telah berada dalam orbitnya di luar angkasa menemukan asteroid di jarak 4,5 juta mil dari Bumi. Laporan terbaru mengungkap bahwa asteroid Toutatis 4179 ini melayang 4,3 mil dari Bumi.

Asteroid ini memiliki panjang 2,7 mil dan lebar 1,5 mil. Ukuran raksasa ini dinilai mampu menimbulkan kepunahan, seperti yang diyakini peneliti pada musnahnya hewan purba dinosaurus puluhan hingga ratusan juta tahun lalu.

Badan antariksa asal Amerika Serikat, NASA mengatakan bahwa serangan asteroid besar seukuran Toutatis 4179, bisa memberikan dampak terparah di Bumi. NASA juga mengatakan, asteroid ini secara teori bisa kembali dan menghancurkan segala yang menghalanginya setelah 400 tahun ke depan. Asteroid ini dinamai dewa Celtic.

Sumber: Okezone.com

Kiamat 2012, Hanya Satu Warga Kanada yang Selamat?

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi

Astronesia-Kalau saja ramalan kiamat 21 Desember 2012 benar, sudah waktunya bagi makhluk bumi untuk menghitung hari. Dan bila dunia benar-benar berakhir pada tanggal itu, kemungkinan hanya ada satu orang Kanada yang selamat. Setidaknya begitu menurut situs berita Metro News Canada.

Orang yang dimaksud adalah Chris Hadfield. Dan ia diperkirakan selamat dari kiamat karena pada waktu itu ayah tiga anak ini tengah berada di ruang angkasa. "Ya, Hadfield adalah seorang astronaut," tulis Metro News Canada, Selasa, 11 Desember 2012.

Pada Rabu, 19 Desember 2012, Hadfield dijadwalkan tinggal landas dalam kapsul ruang angkasa Rusia. Dan ia tidak sendiri, namun bertiga dengan rekannya asal Rusia. Bila tidak ada hambatan, tulis Metro News Canada, Hadfield akan sampai di Stasiun Ruang Angkasa Internasional pada Jumat, 21 Desember 2012. "Bertepatan dengan hari kiamat."

Hadfield sendiri tidak percaya akan nubuat hari kiamat. Menurut dia, ramalan itu hanya omong kosong. "Tapi lucu juga untuk jadi bahan obrolan," kata Hadfield.

Meski tidak mempercayai ramalan itu, Hadfield telah berbicara dengan teman-temannya soal berbagai hal yang mungkin terjadi. Dan yang dikhawatirkan: adanya anggota keluarga yang sakit, meninggal, atau terluka selama ia berada di ruang angkasa.

"Kondisi itu akan sangat sulit bagi kami, para astronaut dan kosmonaut," kata Hadfield. "Berada di ruang tertutup tanpa bisa melakukan apa-apa bagi keluarga, itu menyiksa."

Prediksi kiamat 21 Desember 2012 dicetuskan seorang hippies, Jose Arguelles, penulis buku The Mayan Factor. Dalam buku terbitan 1987 itu, Arguelles mengklaim dirinya telah berkomunikasi dengan roh raja suku Maya dari abad ketujuh. Hasil perbincangannya, Arguelles menyebut 21 Desember 2012 sebagai akhir dari perjalanan waktu.

Tafsir Arguelles itu mendapat sanggahan banyak pihak. Seperti NASA, sesepuh suku Maya, ilmuwan, dan ulama Islam.

Sumber: Tempo.co

Bagaimana Cara Membaca Kalender Suku Maya soal Kiamat?

http://astronesia.blogspot.com/
Kalender Suku Maya

Astronesia-Kalendar suku Maya dalam dua pekan terakhir menjadi buah bibir warga dunia. Penyebabnya adalah kesalahan interpretasi atas tanggal 21 Desember 2012 yang dianggap sebagai kiamat. Hanya karena tak ada tanggal setelah 21 Desember bagi kelender suku Maya, maka banyak orang memprediksi bahwa tanggal 22 Desember adalah akhir dunia. Padahal, menurut sesepuh suku Maya, justru kalendar Maya akan mengalami siklus tahunan yang terbaru setelah 21 Desember.

Lalu, sebenarnya bagaimana membaca kalender suku bangsa yang tinggal di kawasan Amerika Tengah dan Amerika Selatan ini? Suku bangsa Maya menciptakan sistem matematika mereka sendiri. Mereka menggunakan rangkai titik dan garis untuk mengidentifikasi angka. Satu titik sama dengan satu unit, lalu satu baris sama dengan lima unit. Terakhir ada kerang yang merefleksikan angka nol.

Jika angkanya sudah di atas 10, membacanya harus ke bawah atau vertikal. Berbeda dengan angka latin yang membacanya ke kanan atau horizontal. Untuk angka 27, misalnya, dalam tulisan suku Maya akan terlihat tiga titik hitam membentuk segitiga dan satu garis. Artinya, satu garis bernilai lima, lalu dua titik di atasnya bernilai dua. Terakhir, satu titik di baris kedua berarti puluhan kedua, yang artinya 20.

Sistem matematika suku Maya untuk angka 10 hingga 19 menggunakan dua baris dan titik. Jadi, untuk 12 akan ada dua baris dan titik dua, 18 akan ada tiga baris dan titik tiga. Penggunaan angka berbeda dengan simbol untuk kalendar suku Maya.

Siklus kalender suku yang acap tinggal di kawasan dataran tinggi ini menggunakan sistem Kalendar Tzolk'in. Sebuah siklus dasar dari kalendar suku Maya yang beroperasi selama 260 hari untuk satu siklus. Salah satu teori yang menjelaskan kenapa ada 260 hari adalah dugaan yang berhubungan dengan lamanya kelahiran. Sumber lain menyebutkan bahwa lamanya hari dalam siklus kalendar Maya berkaitan dengan panjang waktu untuk menanam jagung.

Di kalender suku Maya, ada 20 hari setiap bulan yang disimbolkan dengan gambar bernama glyps. Untuk bulan, ada 13 angka dengan lambang yang disebut tones. Lewat kalender Tzolk'in, suku Maya percaya ada hubungan antara tanggal kelahiran dan karakter seseorang. Ini seperti halnya astrologi yang dipercayai manusia modern.

Orang suci suku Maya juga menggunakan Kalendar Tzolk'in untuk menyelenggarakan upacara agama. Di setiap awal bulan, seorang dukun suku Maya akan menentukan kapan upacara agama dan upacara adat dimulai. Ia kemudian memilih tanggal yang diharapkan menjadi waktu yang paling menguntungkan dan menyejahterakan masyarakat.

Kalender Tzolk'in dinilai tidak akurat karena tidak menganut sistem perputaran matahari. Maka suku Maya pun tak hanya memiliki satu kalender, ada kalendar Haab dan kalendar lingkaran. Kalendar Haab mirip dengan kalendar Gregorian yang digunakan manusia sekarang.

Bangsa Maya mengembangkan almanak ini berdasarkan siklus matahari, dan digunakan untuk aktivitas pertanian, ekonomi, dan akutansi. Setiap bulan ada 20 hari dan setiap tahun ada 18 bulan, sehingga total ada 360 hari.

Astronom Maya menyadari bahwa 360 hari tidaklah cukup untuk matahari melalui satu siklusnya. Mereka berdebat apakah kalendar Haab harus mengikuti siklus seakurat mungkin atau tidak. Sebab, ahli matematika suku Maya tak setuju. Mereka ingin yang sederhana saja, seperti pembagian bulan yang 20 hari sesuai dengan sistem matematikanya. Akhirnya, tercapai kesepakatan ada 18 bulan dengan 20 hari, beserta lima tambahan hari tanpa nama.

Bangsa Maya terus berbenah dalam urusan astronomi. Tak puas dengan Haab dan Tzolk'in, bangsa ini mengembangkan kalendar lingkaran, kombinasi dua kalendar sebelumnya. Dalam kalendar ini, 260 hari di kalendar Tzolk'in dibandingkan dengan 360 hari serta lima hari tanpa nama dari kalendar Haab. Hasilnya, sebuah kalendar lingkaran dengan 18.890 nama unik selama 52 tahun.

Saat itu, kalendar lingkaran menjadi kalendar terlama di Meso-Amerika. Ternyata kalender lingkaran bukan yang terakhir. Pengembangan soal almanak berujung pada kalendar hitungan panjang. Kalendar ini didesain untuk waktu selama 5.125, 36 tahun, sebuah periode waktu yang merujuk sebagai siklus besar. Kalendar hitung panjang dibagi menjadi lima unit. Satu hari (kin), 20 hari (uinal), 360 hari (tun), 7.200 hari (katun), dan 144 ribu hari (baktun).

Antropolog Inggris, Sir Eric Thompson, berusaha mengkonversi kalendar Maya ke kalendar Gregorian, yang dikenal sebagai Thompson Correlation. Para Ilmuwan kemudian berkumpul untuk menentukan tanggal yang cocok sebagai tanggal awal siklus kalendar suku Maya, yaitu 13 Agustus 3114 Sebelum Masehi.

Beberapa tahun terakhir, terjadi salah interpretasi terhadap kalendar hitungan panjang. Pada 21 Desember 2012, versi kalendar Gregorian dibaca menjadi 13.0.0.0.0 dalam kalendar hitungan panjang. Angka ini dianggap sebagai akhir dari siklus besar. Tak ada prasasti suku Maya yang menyebutkan bahwa terjadi kiamat ketika siklus besar berakhir.

Kejadian yang berhubungan dengan angkasa hanyalah posisi matahari. Untuk pertama kalinya selama 25.800 tahun, matahari akan sejajar dengan pusat galaksi, bimasakti. Peristiwa ini, menurut astronom, tidak akan mempengaruhi bumi. Yang jelas, siklus baru kalendar maya tetap berjalan.




Sumber: Tempo.co

Kiamat Maya, Petani Cina Buat Bola Raksasa

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Hari kiamat yang diramal akan terjadi pada 21 Desember 2012 rupanya mempengaruhi seorang petani asal Cina. Si petani ini terinspirasi film 2012 besutan Roland Emmerich, yang menceritakan hari kiamat. Adalah Liu Qiyuan telah merancang dan memproduksi bola yang cukup besar untuk menampung 14 orang.

Tiap bola ini dilengkapi tangki air, makanan, dan oksigen. Di dalamnya juga dilengkapi sabuk pengaman jika terjadi tremor bumi maupun gelombang tsunami.

Liu mengklaim polong raksasa ini terisolasi dengan baik. Siapa pun bisa bertahan hidup berbulan-bulan dalam suhu lingkungan yang sangat dingin. Bahkan, jika terjadi tsunami maupun banjir besar, penghuni di dalamnya tak perlu khawatir. "Bentuk dan struktur setiap polong ini sangat memungkinkan untuk mengapung, seperti bola pingpong," ujar Liu dalam sebuah artikel di RT.com.

Liu menjual bola-bola besar ini. Ia memberi harga US$ 48 ribu per polongnya. Bukan karena waktu kiamat sudah dekat, tetapi karena Liu sangat membutuhkan uang itu. Rupanya dia meminjam uang untuk dipakainya sebagai modal membuat bola besar ini. Halaman rumahnya di Provinsi Hebei, Beijing selatan, kini dihiasi beberapa bola bulat besar.

Berikut Videonya:


Sumber : Tempo.co

Kiamat 2012 Bakal Munculkan Virus Misterius?

http://astronesia.blogspot.com/

Astronesia-Menjelang 21 Desember 2012 (21/12/2012), rumor tak henti-hentinya mengalir mengenai kiamat suku Maya yang terjadi di tahun ini. Tangga tersebut dikatakan menandakan kemunculan era atau dunia baru, serta disebut-sebut mendatangkan virus aneh "zombie" yang mendorong manusia ke jurang kepunahan.

Dilansir Ibtimes, Senin (17/12/2012), waktu semakin mendekati 21 Desember 2012. Menurut perusahaan yang mempercayai prediksi kiamat suku Maya mengungkapkan, Bumi akan menghadapi hujan bola api (meteor) atau banjir tsunami raksasa.

Selain peristiwa alam tersebut, konon planet ini akan kemunculan virus misterius yang menginfeksi manusia menjadi zombie. Virus ini juga mengancam kelangsungan hidup manusia.

Kabarnya, skenario ini secara langsung menyinggung The Walking Dead, serial acara TB yang menunjukkan dunia tengah kacau dan tidak bergerak. Dalam kondisi tersebut, seperti yang diceritakan dalam film, maka zombie akan bergentayangan dan menyerbu kota.

Cerita mengerikan tersebut tidak hanya terbatas pada komik-komik. Akan tetapi coba diungkap oleh peneliti melalui video dokumenter Discovery Channel 'Zombie Apocalypse' yang disiarkan 18 Desember 2012 di Amerika Serikat.

Video tersebut menampilkan sekelompok orang Amerika yang menggunakan senjata untuk bertarung melawan makhluk undead dalam virus yang mewabah. "Kiamat zombie bukanlah sebuah pertanyaan lagi, ini merupakan pertanyaan tentang kapan," ujar pernyataan yang dikutip oleh The Hollywood Reporter.

Steven Scholzman dari Harvard Medical School mendukung pernyataan tersebut. Ia menjelaskan, ideologi yang paling mirip untuk pandemik zombie ialah akan menjadi wabah virus, penyakit menular bermutasi yang kemungkinan besar adalah sebuah virus.

"Virus merupakan organisme menarik dan akan sangat efektif dalam mengubah kita menjadi sesuatu yang mendekati zombie. Mereka menggunakan DNA kita, mereka bergantung pada kita untuk menyebarkan diri, sehingga ini akan tepat dengan model pandemi zombie," jelasnya.

Sumber: Okezone.com

Arsip Blog